Tugas Jaringan Komputer lanjut
- Dari 4 teknologi Area jejaring yang luas yang paling banyak digunakan untuk pengolahan data.
- Jelaskan satu persatu dan berikan contohnya.
Jawaban :
Area Jejaring Yang Luas
-
Mencakup areal
geografis yang luas
-
Sebagai teknologi
alternative
a. Circuit
Switching
b. Packet
Switching
c. Frame
Relay
d. Asynchronous
Transfer Mode ( ATM )
A. PACKET
SWITCHING
Packet switching adalah
metode komunikasi jaringan digital yang ditransmisikan kelompok semua data -
terlepas dari konten, tipe struktur, atau - menjadi blok-blok berukuran yang
sesuai, yang disebut paket . Fitur-fitur switching paket pengiriman
variabel-bit-rate data stream (urutan paket) melalui jaringan bersama. Ketika
melintasi adapter jaringan, switch, router dan lainnya node jaringan , paket
buffer dan antri, mengakibatkan keterlambatan variabel dan throughput yang
tergantung pada beban lalu lintas dalam jaringan.
Kontras packet switching
dengan yang lain paradigma jaringan utama, sirkuit switching , sebuah metode
yang menyiapkan sejumlah koneksi dedicated dari bit rate konstan dan
keterlambatan konstan antara node untuk penggunaan eksklusif selama sesi
komunikasi. Dalam hal biaya lalu lintas, misalnya dalam komunikasi selular
layanan, sirkuit switching ditandai dengan biaya per unit waktu waktu koneksi,
bahkan ketika ada data yang ditransfer, sedangkan packet switching dicirikan
dengan biaya per unit informasi.
Dua mode paket utama
beralih ada; (1) connectionless packet switching, juga dikenal sebagai datagram
switching, dan (2) berorientasi koneksi packet switching, juga dikenal sebagai
virtual circuit switching. Dalam kasus pertama setiap paket informasi yang
lengkap mencakup pengalamatan atau routing. Paket yang diarahkan secara
individual, kadang-kadang menghasilkan jalan yang berbeda dan out-of-order
pengiriman. Dalam kasus kedua koneksi didefinisikan dan preallocated di setiap
node yang terlibat selama fase koneksi sebelum semua paket ditransfer. Paket
termasuk connection identifier daripada informasi alamat, dan disampaikan dalam
rangka. Lihat di bawah ini .
Paket modus komunikasi
dapat digunakan dengan atau tanpa node forwarding menengah (paket switch atau
router ). Dalam semua modus komunikasi paket, sumber daya jaringan yang
dikelola oleh statistik multiplexing atau alokasi bandwidth dinamis di mana
saluran komunikasi secara efektif dibagi ke dalam jumlah yang sewenang-wenang
logis variabel-bit-rate saluran atau data stream. Multiplexing statistik,
packet switching dan lainnya toko-dan-maju penyangga memperkenalkan latency
bervariasi dan throughput yang dalam transmisi. Setiap aliran logis terdiri
dari urutan paket, yang biasanya diteruskan oleh multiplexer dan intermediate
node jaringan asynchronous menggunakan first in first-out buffering. Atau,
paket-paket dapat diteruskan sesuai dengan penjadwalan untuk beberapa disiplin
antrian yang adil , lalu lintas membentuk atau untuk dibedakan atau dijamin
kualitas layanan , seperti antrian wajar tertimbang atau ember bocor . Dalam
kasus medium fisik bersama, paket-paket dapat disampaikan menurut beberapa
modus-paket multiple access skema.
Contoh : Jaringan
Telephone
B. CIRCUIT
SWITCHING
Dalam dunia
telekomunikasi, jaringan circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan
sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk
digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat
digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru
bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit
yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain.
Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang
idle.
Untuk call setup dan pengendalian
(dan keperluan administratif lainnya) dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan
yang dedicated dari node terakhir ke jaringan. ISDN adalah salah satu layanan
yang menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone Service
(POTS) tidak memakai pendekatan ini.
Sebuah metoda untuk
membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan
memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk
links antar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call
setup dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di
sirkuit tersebut.
Sistem telepon zaman
dahulu merupakan contoh penggunaan circuit switching. Pelanggan meminta
operator untuk menghubungkan mereka dengan pelanggan lain, yang mungkin berada
pada yang sama, atau melalui sebuah inter-exchange link dan operator lain.
Dimanapun posisi para pelanggan ini, tetap terbentuk sebuah koneksi antar
telepon kedua pelanggan selama hubungan telepon berlangsung. Kawat tembaga yang
sedang digunakan untuk koneksi ini tidak dapat digunakan untuk hubungan telepon
lain, walaupun para pelanggan ini tidak sedang berbicara dan jalur ini dalam
kondisi tidak digunakan (silent).
Akhir-akhir ini sudah
dapat dilakukan multiplexing terhadap berbagai koneksi yang terdapat pada
sebuah konduktor, namun demikian tetap saja setiap kanal pada link yang
mengalami multiplexing selalu berada pada salah satu dari dua kondisi ini :
dedicated pada sebuah koneksi telepon, atau dalam keadaan idle. Circuit
switching mungkin relatif tidak efisien karena kapasitas jaringan bisa
dihabiskan pada koneksi yang sudah dibuat tapi tidak terus digunakan (walaupun
hanya sebentar). Di sisi lain, keuntungannya adalah cepatnya membuat koneksi
baru, dan koneksi ini bisa digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan.
Pendekatan lain adalah
packet switching yang membagi data yang akan dikirimkan (misalnya, suara
digital atau data komputer) menjadi kepingan-kepingan yang disebut paket, yang
lalu dikirimkan melewati sebuah shared network. Jaringan packet switching tidak
membutuhkan sebuah sirkuit khusus untuk melakukan koneksi. Dengan pendekatan
ini banyak pasangan node dapat melakukan komunikasi yang hampir simultan pada
kanal yang sama. Dengan tiadanya koneksi yang dedicated, masing-masing paket
yang diberikan dilengkapi dengan alamat tujuan sehingga jaringan dapat
mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang diinginkan.
Contoh : TCP/IP protokol
C. FRAME RELAY
Frame Relay merupakan
standar area jaringan yang luas teknologi yang menentukan link layer fisik dan
logis dari saluran telekomunikasi digital menggunakan paket switching
metodologi. Awalnya dirancang untuk transportasi di seluruh Integrated Services
Digital Network (ISDN) infrastruktur, dapat digunakan saat ini dalam konteks
banyak antarmuka jaringan lainnya.
Penyedia jaringan Frame
Relay umumnya menerapkan untuk suara ( VoFR ) dan data sebagai enkapsulasi
teknik, digunakan antara jaringan area lokal (LAN) melalui wide area network
(WAN). Setiap pengguna akhir mendapatkan jalur pribadi (atau leased line ) ke
Frame Relay simpul . Jaringan Frame Relay menangani transmisi melalui jalur
yang sering berubah transparan untuk semua pengguna-akhir.
Frame Relay telah menjadi
salah satu protokol WAN yang paling luas digunakan. Its murahnya (dibandingkan
dengan leased line) yang disediakan salah satu alasan untuk popularitas.
Kesederhanaan ekstrim mengkonfigurasi peralatan pengguna dalam jaringan Frame
Relay menawarkan alasan lain untuk popularitas Frame Relay itu.
Dengan munculnya Ethernet
lebih dari serat optik, MPLS , VPN dan berdedikasi broadband layanan seperti
modem kabel dan DSL , akhirnya mungkin alat tenun untuk protokol Frame Relay
dan enkapsulasi. [ kutipan diperlukan ] Namun banyak daerah pedesaan masih
kurang DSL dan kabel modem layanan . Dalam kasus seperti jenis paling murah
non-koneksi dial-up tetap menjadi 64-kbit / s frame-relay line. Jadi sebuah
rantai ritel, misalnya, dapat menggunakan Frame Relay untuk menghubungkan toko
pedesaan ke mereka WAN perusahaan.
Contoh : Transmisi
digital/Fiber Optic
D. ASYNCHRONOUS
TRANSFER MODE
Asynchronous Transfer Mode
atau Mode Transfer Asinkron (disingkat ATM) adalah nama sebuah jaringan khusus.
ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja,
namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet,
dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat
di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik. [1] Asynchronous Transfer Mode
merupakan standar internasional untuk cell relay di mana multiple tipe layanan
(semisal suara digital / voice, video, atau data) disampaikan dalam fixed
length (53-byte) cells.[2] Fixed-length cells memungkinkan proses sel (cell)
berlangsung dalam perangkat keras (hardware), dengan demikian akan mereduksi
keterlambatan transmit.[2] ATM dirancang untuk transmisi media berkecepatan
tinggi seperti E3, SONET, dan T3.[2]
Pada ATM seluruh informasi
yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut
sel. Ukuran sel pada ATM adalah 53 oktet (1 oktet =8 bits) yang terdiri dari
:[3]
• 48 oktet untuk field informasi, dan
• 5 oktet untuk header.
Sebagai teknologi yang
dipilih oleh International Telecommunication Union (ITU, sebelumnya CCITT)
untuk ISDN jalur lebar (broadband), protokol komunikasi ini juga
dispesifikasikan oleh ATM Forum untuk transmisi 155 Mbps pada layer data link
menggunakan kabel twisted pair dan aplikasi dalam pengkabelan fiber optik dalam
versi yang terakselerasi dari Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM)
untuk membawa banyak aliran informasi melalui sebuah kanal komunikasi.[4]
ATM berbeda dalam beberapa
hal dari teknologi data link lain yang lebih umum seperti Ethernet.[4] Sebagai
contoh, ATM tidak melibatkan routing. Komponen perangkat keras yang disebut ATM
Switch membentuk koneksi point to point antara kedua ujung transmisi, dan data
mengalir langsung dari sumber ke tujuan.[4] ATM tidak menggunakan paket dengan
panjang yang berubah-ubah, tetapi menggunakan sel berukuran tetap.[4]
Kinerja ATM diekspresikan
dalam bentuk tingkatan OC (Optical Carrier), dan ditulis sebagai
"OC-xxx".[4] Tingkatan kinerja setinggi 10 Gbps (OC-192) secara
teknis bisa dicapai dalam ATM. OC-3 (155 Mbps) dan OC-12 (622 Mbps) adalah
tingkatan kinerja yang lebih umum untuk ATM.[4] ATM dirancang untuk mendukung
pengelolaan pita lebar (bandwidth) yang lebih mudah. Tanpa adanya routing dan
dengan sel berukuran tetap, pengguna dapat dengan mudah memonitor dan
mengendalikan pita lebar (bandwidth) ATM dibandingkan dengan Ethernet.[4]
Teknologi ATM menawarkan
dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan transfer data.[5] Pertama,
besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan
dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan
paket-paket dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang
bersamaan dapat dikelompokkan secara merata.[5] Karakteristik ATM yang kedua
adalah mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps.[5] Bahkan, peralatan ATM
dapat menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan
transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.[5]
Contoh : International
Telecommunication Union (ITU)
Kesimpulan Dari ke-4 Teknologi yang paling sering digunakan untuk pengolahan data adalah Packet Switching.
EmoticonEmoticon